Berita Terbaru
Tingkatkan Pelayanan, RSB Pesawaran Kunjungi Rumah Pasien
Rumah Sehat Baznas (RSB) Pesawaran melaksanakan kegiatan Pelayanan kesehatan gratis kunjungan rumah pasien (home visit) dan pemberian sembako untuk penerima manfaat di Dusun Sukabanjar, Gedong Tataan, Pesawaran pada Kamis (20/11/2025).Penanggung jawab RSB Pesawaran, dr. Redha Anggraini Japar, M.Kes., mengatakan: "Selain layanan di klinik, RSB juga aktif melaksanakan program sosial seperti kunjungan rumah pasien (home visit) untuk pelayanan kesehatan di tempat dan pemberian bantuan sembako kepada penerima manfaat di wilayah sekitarnya," ujar dr. Redha. "Program ini adalah wujud nyata dari pemanfaatan dana zakat untuk mendukung sektor kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera di Pesawaran." Pungkas dr. Redha.
BERITA20/11/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS PESAWARAN PERKUAT SINERGI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA DAN PENGENDALIAN MALARIA
BAZNAS Pesawaran berpartisipasi dalam Rakor Penanggulangan Bencana dan Sosialisasi Percepatan Penanggulangan Malaria Pemkab Pesawaran, pada Selasa (18/11/2025) di Aula Pemkab Pesawaran.
Partisipasi ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam mendukung program pemerintah daerah dan konsep pentahelix.
Mewakil Ketua BAZNAS Pesawaran, Ahmad Fudloli, selaku Koordinator BAZNAS Tanggap Bencana menyatakan siap berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan pencegahan Malaria melalui dana ZIS.
"BAZNAS siap berperan aktif dalam penanggulangan bencana dan pencegahan Malaria melalui dana ZIS," ujar Ahmad Fudloli
Ini menegaskan peran BAZNAS sebagai mitra strategis pemerintah untuk Pesawaran yang maju dan sejahtera.
BERITA18/11/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS Pesawaran Salurkan Santunan untuk Korban Angin Puting Beliung
PESAWARAN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pesawaran menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang terdampak musibah dengan menyalurkan santunan kepada korban bencana angin puting beliung di Dusun Kalibungur, Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng.
Penyaluran santunan ini dilaksanakan pada Jumat, (14/11/2025), dan difokuskan kepada delapan rumah yang mengalami kerusakan paling parah akibat musibah tersebut.
Santunan diserahkan secara langsung oleh Waka III BAZNAS Pesawaran, M. Robani, yang didampingi oleh Camat Tegineneng Aep Alamsyah, bersama dengan Babinkamtibmas, Babinsa, dan aparatur desa setempat di Balai Desa Trimulyo. Kehadiran pihak-pihak ini menunjukkan sinergi antara lembaga zakat dan pemerintah daerah dalam penanganan bencana.
Bantuan untuk Pemulihan Keluarga
Salah satu penerima santunan, Herianto, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.
"Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh BAZNAS ini. Bantuan ini sangat membantu saya agar segera memperbaiki rumah saya, sebagai tempat berlindung bagi keluarga kecil saya," tutur Herianto penuh harap.
Sementara itu, Waka III BAZNAS Pesawaran, M. Robani, menjelaskan bahwa penyaluran santunan ini merupakan wujud nyata dari tanggung jawab sosial lembaga tersebut.
"Ini adalah komitmen BAZNAS dalam membantu masyarakat. Dana zakat yang dihimpun dari umat, kembali kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan, terutama saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Kami berharap santunan ini dapat meringankan beban dan mempercepat proses perbaikan rumah warga," tegas M. Robani.
Camat Ajak Warga Berdonasi ZIS Melalui BAZNAS
Menutup kegiatan penyaluran bantuan tersebut, Camat Tegineneng, Aep Alamsyah, turut menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS Pesawaran dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam program kebaikan.
"Kami berterima kasih kepada BAZNAS Pesawaran yang telah bergerak cepat membantu warga kami di Desa Trimulyo. Kami juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kecamatan Tegineneng, untuk bersama-sama meringankan beban sesama dengan menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di BAZNAS Pesawaran. Mari kita jadikan BAZNAS sebagai sarana kita untuk berbagi dan menguatkan persaudaraan," ajak Camat Aep Alamsyah.
BERITA14/11/2025 | BTB BAZNAS Pesawaran
BAZNAS dan Pemkab Pesawaran Tinjau Dampak Angin Kencang di Tegineneng, Puluhan Rumah Rusak
PESAWARAN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pesawaran bersama Pemerintah Kabupaten Pesawaran bergerak cepat meninjau langsung dampak bencana angin kencang di Dusun Kalibungur, Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng. Wakil Bupati Pesawaran, Antonius Muhamad Ali, didampingi OPD terkait, tiba di lokasi untuk melihat kondisi warga dan memberikan dukungan.Peristiwa yang terjadi pada Senin siang (03/11/2025), sekitar pukul 13.15 WIB, tersebut menyebabkan kerusakan signifikan akibat hujan deras dan angin yang kencang.Menurut data di lapangan, bencana alam ini berdampak pada 53 rumah warga. Rinciannya, dua rumah mengalami rusak berat (roboh), tiga rumah rusak sedang, dan sisanya mengalami rusak ringan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun musibah tersebut menyisakan trauma mendalam bagi para korban.Triono, salah satu korban yang rumahnya ambruk, menuturkan detik-detik mencekam saat kejadian."Pada saat kejadian itu, siang hari Senin, hujan disertai angin yang sangat kencang datang. Langsung membuat atap rumah warga beterbangan, serta pohon-pohon tumbang. Begitupun rumah saya ini langsung roboh terkena angin yang sangat kuat. Alhamdulillah kami sekeluarga selamat, tidak ada yang cedera," ujar Triono.Menyikapi musibah ini, BAZNAS Pesawaran yang diwakili oleh Waka III, M. Robani, bersama tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran menyatakan komitmennya untuk segera menyalurkan bantuan.Wakil Bupati Pesawaran, Antonius Muhamad Ali, menegaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama BAZNAS akan bahu-membahu membantu para korban untuk meringankan beban mereka dan mempercepat proses perbaikan rumah yang rusak. Bantuan ini diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi warga, terutama mereka yang rumahnya mengalami kerusakan terparah.
BERITA04/11/2025 | BTB Pesawaran
Hadapi Praktek Pinjol, Kemenag dan BAZNAS Luncurkan Program Microfinance Masjid
Kementerian Agama (Kemenag) RI bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan program BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) Berdaya Berdampak untuk mendorong pemberdayaan ekonomi umat sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap praktek pinjaman online (pinjol), termasuk judi online (judol).
Peluncuran program BMM Madada dilakukan pada acara Madada Festival yang digelar Subdit Kemasjidan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag RI, Selasa (7/10/2025). “Masjid berdaya adalah masjid yang memiliki kapasitas dan sumber daya untuk bertindak, sementara masjid berdampak adalah masjid yang menghadirkan perubahan positif bagi lingkungannya,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad.
Menurut Dirjen Abu Rokhmad, program ini merupakan bagian dari strategi Masjid Berdaya dan Berdampak (Madada) yang menekankan masjid sebagai pusat ibadah sekaligus motor penggerak kesejahteraan sosial dan ekonomi. Transformasi fungsi masjid dari pusat ibadah tradisional menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial harus menjadi langkah nyata agar masjid tetap relevan di era modern. “Melalui kolaborasi dengan BAZNAS, LAZ, BWI, BPJS, CSR, dan ormas Islam, masjid bisa menjadi pusat inovasi yang memberi manfaat langsung bagi jamaah,” kata Abu.
BMM Madada, lanjut Abu, dirancang sebagai pijaman lunak tanpa bunga yang disalurkan melalui masjid-masjid. Program ini menargetkan potensi penerima yang memiliki kapasitas usaha, sekaligus mengubah status mereka dari penerima bantuan menjadi muzaki aktif. “Dulu mereka hanya menerima bantuan, kini mereka bisa berperan sebagai pemberi. Banyak cerita sukses yang muncul dari program ini,” jelasnya.
Selain aspek ekonomi, Abu Rokhmad juga menyoroti inisiatif lingkungan dan edukasi. Masjid yang berdaya tidak hanya memperhatikan kesejahteraan jamaah, tetapi juga lingkungan sekitar, termasuk program penghijauan dan penanaman pohon di sekitar masjid percontohan. “Masjid harus bersih, indah, dan hijau. Ini bagian dari bentuk dakwah yang kontekstual,” tambah Abu.
Drjen juga menyinggung kegiatan edukasi keagamaan untuk berbagai generasi. “Kami mencatat generasi baby boomers sangat antusias belajar agama, sedangkan Gen Z dan milenial literasinya tinggi tapi praktik ibadahnya belum optimal. Program Fasolatan kami hadir untuk menjembatani hal ini, memberikan pengajian yang sesuai untuk orang tua agar bisa belajar dan tetap aktif secara spiritual,” ujarnya.
Dia berharap BMM Madada akan menjadi model masjid berdaya dan berdampak di seluruh Indonesia, mendorong ekonomi jemaah, menjaga lingkungan, dan membangun peradaban Islam yang inklusif. Mekanisme BMM Madada secara rinci adalah pinjaman lunak yang diberikan melalui masjid dan besarannya hingga Rp150 juta per masjid, ditujukan untuk warga yang dinilai memiliki kapasitas usaha atau potensi bisnis. Program ini bukan sekadar bantuan, tetapi investasi untuk memberdayakan masyarakat agar mandiri secara ekonomi.
BMM Madada memfasilitasi hubungan langsung antara penerima dengan masjid sebagai mediator, sekaligus membangun ekosistem usaha kecil yang berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada pinjol berbunga tinggi yang sering memberatkan. Keberhasilan program dalam mengubah penerima bantuan menjadi muzaki yang aktif berkontribusi ke masjid.
BERITA03/11/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
Kolaborasi Kejaksaan dan BAZNAS Menguatkan Regulasi dan Syariah yang Aman
Kejaksaan Tinggi Lampung dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Lampung bekerja sama dalam memperkuat pengelolaan zakat yang profesional dan amanah secara hukum. Dalam acara di Hotel Emersia, Bandar Lampung (28/10/2025), mereka menekankan pentingnya sinergi antara kedua lembaga untuk menciptakan tata kelola zakat yang transparan, akuntabel, berkeadilan, dan memberikan keberkahan. Imam Yudha Nugraha dari Kejaksaan Tinggi Lampung menyoroti pentingnya pemahaman bahwa pengelolaan zakat haruslah sesuai dengan regulasi dan prinsip akuntabilitas, bukan hanya terbatas pada proses pengumpulan dan penyaluran dana.
Kolaborasi antara BAZNAS dan kejaksaan diperlukan dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta mencegah potensi penyimpangan terkait dengan zakat. Penguatan aspek hukum diyakini dapat memberikan perlindungan, kepastian hukum, dan mencegah penyimpangan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat terus meningkat.
Melalui kerja sama dengan pihak terkait seperti perbankan syariah, Kementerian Agama, MUI, dan Kantor Akuntan Publik, BAZNAS berupaya untuk memberikan pengelolaan zakat yang efektif, profesional, dan berintegritas. Selain itu, BAZNAS Provinsi Lampung dan kabupaten/kota akan menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) guna memperkuat program pengelolaan zakat hingga tingkat desa.
Program pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa menjadi perhatian utama untuk memperluas jangkauan dan efektivitas distribusi zakat. Anda juga dapat menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui transfer melalui rekening sesuai informasi yang disediakan oleh BAZNAS.
BERITA01/11/2025 | BL-01
Hari Santri Nasional 2025, BAZNAS Hadirkan Talkshow Inspiratif dan Santripreneur Expo
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyelenggarakan Talkshow Inspiratif dan Santripreneur Expo dengan mengusung tema “Santri Berdaya, Ekonomi Berdikari”, di Kantor BAZNAS RI, dan disiarkan langsung melalui Youtube BAZNAS TV, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025, dan menjadi momentum penting untuk memperkuat peran santri sebagai penggerak ekonomi umat yang mandiri dan berdaya saing global.
Deputi II BAZNAS RI, Dr. M. Imdadun Rahmat, M.S., dalam sambutannya menekankan pentingnya aspek spiritual dalam pemberdayaan ekonomi pesantren.
“Santri adalah penerus estafet dakwah dan pendidikan Islam. Memberdayakan ekonomi mereka berarti memperkuat kemandirian dakwah. Zakat, infak, dan sedekah yang dikelola BAZNAS merupakan investasi untuk membangun ketahanan ekonomi para pelaku dakwah ini,” tegasnya.
Imdadun juga menyambut baik langkah pemerintah yang telah membentuk Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama.
“Kebijakan ini merupakan pengakuan formal atas kontribusi besar pesantren terhadap bangsa. Dengan 1,6 juta santri dan 250 ribu lulusan setiap tahun, pemberdayaan ekonomi pesantren adalah keniscayaan dalam mempercepat pembangunan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo, dalam laporannya menegaskan komitmen BAZNAS untuk terus menumbuhkan semangat kewirausahaan di lingkungan pesantren.
“Potensi 42.300 pondok pesantren dengan lebih dari 4 juta santri adalah kekuatan ekonomi bangsa yang luar biasa. Melalui program Santripreneur yang diinisiasi sejak 2022, BAZNAS tidak hanya mencetak wirausaha, tetapi juga membangun duta zakat yang berintegritas dan menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai dasar berbisnis,” ujar Eka.
Menurut Eka, hingga saat ini program Santripreneur BAZNAS telah melahirkan 1.485 wirausaha santri di 225 kota, yang bergerak di berbagai sektor seperti kuliner, fesyen, industri kreatif, hingga jasa syariah. “Keberhasilan para alumni Santripreneur menunjukkan bahwa zakat dapat menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi umat,” imbuhnya.
Talkshow inspiratif ini menghadirkan tiga sosok alumni Santripreneur BAZNAS yang sukses mengembangkan usaha berbasis pemberdayaan: Tyovan Ari Widagdo, Aisyah Rahman, dan Syarifudin Mustofa.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Nahdliyin, Tyovan Ari Widagdo, berbagi pengalaman perjalanan bisnisnya sejak masih duduk di bangku SMA. Tyovan, yang kini dikenal sebagai pengusaha muda di bidang teknologi digital, menceritakan bagaimana semangat belajar dan keberanian berinovasi menjadi kunci dalam membangun usahanya.
“Saya sudah mulai usaha sejak kelas satu SMA. Waktu itu saya buat bisnis media online, lalu berkembang jadi perusahaan software house. Dari situ saya belajar banyak hal, termasuk pentingnya legalitas usaha dan membangun sistem manajemen,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya santri untuk terus meningkatkan kapasitas diri di era digital. “Santri punya modal besar: akhlak, disiplin, dan daya juang. Kalau ditambah literasi digital dan kemampuan bahasa, santri bisa menjadi pelaku ekonomi global. Dunia bisa dijangkau dari pesantren,” ujarnya.
Tyovan juga mengingatkan pentingnya storytelling dalam bisnis. “Produk bukan sekadar barang, tapi harus punya cerita. Misalnya tas dari pelepah pisang buatan santri itu bukan tas biasa , ia punya nilai dan kisah yang menginspirasi,” katanya.
Sementara itu, Aisyah Rahman, pendiri Bon Bon Flora, menceritakan perjalanan usahanya di bidang agribisnis tanaman hias yang fokus pada pemberdayaan petani. “Masalah yang saya lihat sederhana: banyak petani membuang hasil pertaniannya karena tidak laku dijual. Dari situ kami hadir sebagai agensi pemasaran digital gratis bagi petani tanaman hias,” jelasnya.
Melalui usaha tersebut, Aisyah telah membantu 34 petani dan 12 mitra binaan, serta memberdayakan ibu rumah tangga agar tetap produktif dari rumah. Ia juga menyediakan pendidikan gratis bagi lebih dari seribu anak desa melalui yayasan wakaf yang didirikannya.
“Ketika pandemi berakhir, bisnis kami sempat menurun drastis. Tapi setelah bertemu BAZNAS dan mendapat pendampingan, kami bangkit kembali dan kini bisa menembus pasar global, mengekspor tanaman hias ke Amerika, Kanada, Prancis, hingga Australia,” ungkapnya.
Kisah serupa disampaikan Syarifudin Mustofa, pendiri Mustafa & Co asal Cilacap, yang memproduksi merchandise ramah lingkungan dari limbah pelepah pisang. “Saya sebenarnya tidak sengaja jadi entrepreneur. Dulu cita-citanya jadi dosen, tapi tidak diterima. Akhirnya saya pulang kampung dan mulai membuat tas dari kulit dan bahan alam,” ujarnya.
Berawal dari keterbatasan, Syarifudin kini berhasil membangun bisnis sosial yang melibatkan santri putus sekolah. “Saya ingin membantu teman-teman santri yang tidak punya privilege seperti saya. Kami latih mereka agar punya keterampilan, agar bisa keluar dari kefakiran. Prinsip saya, bisnis yang gagal hanyalah bisnis yang berhenti. Kalau tidak berhenti, insyaallah tidak akan gagal,” tegasnya.
Talkshow Inspiratif dan Santripreneur Expo ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan BAZNAS dalam memperingati Hari Santri Nasional 2025. Melalui kolaborasi yang sinergis antara lembaga zakat, pesantren, pemerintah, dan dunia usaha, BAZNAS terus berkomitmen menghadirkan santri yang unggul secara spiritual, mandiri secara ekonomi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
BERITA31/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS Pesawaran Gelar Wawancara Calon Pendamping Program Lumbung Pangan
Gedong Tataan – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pesawaran melaksanakan kegiatan wawancara calon pendamping Program Lumbung Pangan pada hari Jum'at 31 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BAZNAS Pesawaran dan diikuti oleh peserta yang sebelumnya telah lolos seleksi administrasi.
Program Lumbung Pangan merupakan salah satu inisiatif BAZNAS Pesawaran dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat serta memperkuat ketahanan ekonomi umat, khususnya bagi kelompok mustahik di wilayah Kabupaten Pesawaran.
Dalam kegiatan wawancara ini, calon pendamping diuji mengenai pemahaman tentang pertanian mereka terhadap pemberdayaan masyarakat, ketahanan pangan, serta komitmen sosial untuk mendampingi kelompok penerima manfaat di lapangan.
Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran, A. Hamid S., menyampaikan bahwa pendamping memiliki peran strategis dalam keberhasilan program ini.
“Pendamping bukan hanya menjadi penghubung antara BAZNAS dan masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam memastikan program berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi mustahik,” ujarnya.
Ia menambahkan, BAZNAS Pesawaran berkomitmen untuk menyeleksi calon pendamping yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga semangat keikhlasan dan kepedulian sosial yang tinggi.
Diharapkan melalui proses seleksi ini, akan terpilih pendamping terbaik yang mampu mengawal pelaksanaan Program Lumbung Pangan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung visi BAZNAS dalam mewujudkan Pesawaran Sejahtera dan Berdaya.
BERITA31/10/2025 | Humas BAZNAS Kab. Pesawaran
Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, RSB Pesawaran Laksanakan Penyuluhan Kesehatan
Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Kabupaten Pesawaran kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan kesehatan meliputi pendidikan seksual, pemeriksaan HB dan kolesterol, serta pemberian multivitamin penambah darah di SMPN 17 Pesawaran pada Jumat (31/10/2025). Program ini merupakan upaya promotif dan preventif yang bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat sejak dini.
Kepala RSB Kabupaten Pesawaran, dr. Redha Anggraini Jafar, M.Kes. menyatakan bahwa upaya ini penting untuk mengurangi angka penyakit dan beban kesehatan di masyarakat.
"Rumah Sehat BAZNAS tidak hanya fokus pada pengobatan (kuratif), tetapi juga pencegahan (preventif) dan promosi kesehatan (promotif). Dengan sosialisasi yang berkelanjutan, kami berharap masyarakat, terutama yang masih berada di lingkungan sekolahan, dapat menjadi lebih mandiri dalam menjaga kesehatan mereka," ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala RSB Kabupaten Pesawaran, dr. Redha Anggraini Jafar, M.Kes. beserta jajaran, dewan guru dan siswa/siswi SMPN 17 Pesawaran.
BERITA31/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
Gubernur Lampung Ajak BAZNAS Jadi Kekuatan Ekonomi Umat
Bandar Lampung — Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal, mengajak seluruh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Provinsi Lampung untuk berperan aktif sebagai kekuatan ekonomi umat. Ajakan tersebut disampaikan pada pembukaan Sosialisasi Pengisian Indeks Zakat Nasional (IZN) serta Pengendalian dan Audit Internal BAZNAS se-Provinsi Lampung, yang digelar di Hotel Emersia, pada 28 hingga 30 Oktober 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur Rahmad menekankan pentingnya optimalisasi potensi zakat untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut, pengelolaan zakat yang transparan dan profesional akan menjadikan BAZNAS sebagai motor penggerak ekonomi umat di daerah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan BAZNAS kabupaten dan kota se-Lampung, termasuk BAZNAS Kabupaten Pesawaran, yang turut hadir memperkuat komitmen dalam pemberdayaan zakat sebagai pilar kemandirian ekonomi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS semakin erat, sehingga pengelolaan zakat di Lampung dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
BERITA28/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Solidaritas Bantu Rehabilitasi Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengajak masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama membantu masyarakat Palestina melalui penggalangan donasi guna mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi pascaperang secara terarah dan berkelanjutan.
Hal tersebut mengemuka dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Membangun Kembali Gaza Pasca Gencatan Senjata”, yang selenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV, pada Selasa (28/10/2025). Hadir, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., Deputi I Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, Mohamad Arifin Purwakananta, serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.
Dalam paparannya, Nadratuzzaman Hosen menegaskan, komitemen BAZNAS untuk berperan aktif dalam upaya rekonstruksi Jalur Gaza, Palestina. Menurutnya, upaya membangun kembali Gaza membutuhkan sinergi dan kepedulian bersama. Selain doa, langkah konkret berupa pengumpulan dana kemanusiaan menjadi hal yang mendesak dilakukan.
Ia menambahkan, di tengah gencatan gencatan senjata, BAZNAS juga terus berupaya menggerakkan kembali semangat penggalangan dana (fundraising) nasional agar kepedulian terhadap masyarakat Gaza tidak meredup. “Kita ingin membangun kembali semangat teman-teman di daerah untuk menggerakkan masyarakat membantu Gaza. Kita tidak bisa mengelak dari tanggung jawab moral sebagai umat Islam yang memiliki rasa persaudaraan dengan saudara-saudara kita di Palestina,” ujarnya.
Untuk itu, Nadratuzzaman mengimbau seluruh BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota agar membuka kanal donasi seluas-luasnya, sehingga masyarakat dapat menyalurkan bantuan dengan mudah dan transparan.
Sementara itu, Deputi I Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, Mohamad Arifin Purwakananta, menjelaskan bahwa pemulihan Gaza akan difokuskan pada empat bidang utama, yakni pemulihan rumah dan infrastruktur, pemulihan ekonomi dan pasar, pemulihan air dan lingkungan, serta pemulihan sosial dan pendidikan.
“Bidang-bidang ini sangat krusial. Banyak rumah, sekolah, rumah sakit, dan masjid yang hancur. Pemulihan ekonomi juga menjadi prioritas agar masyarakat bisa kembali berusaha dan menghidupkan pasar lokal. Selain itu, perlu juga dukungan untuk pemulihan trauma, pemberian beasiswa bagi anak yatim, serta pelatihan kerja,” jelas Arifin.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan, kontribusi masyarakat Indonesia untuk Gaza selama ini sangat besar. BAZNAS telah menyalurkan 23 rombongan besar bantuan, disertai berbagai tambahan dukungan kemanusiaan lainnya.
“Bantuan dari BAZNAS bukan hanya bersifat insidental, melainkan bagian dari upaya panjang yang telah dilakukan sejak lama. Sejak awal berdirinya, BAZNAS telah aktif menyalurkan bantuan hingga ke Gaza. Ini bukan sekadar aksi kemanusiaan, tetapi juga bentuk diplomasi kemanusiaan Indonesia untuk mendukung rakyat Palestina,” ujar Arifin.
Ia menambahkan, momentum saat ini menjadi waktu yang tepat bagi seluruh elemen bangsa untuk kembali bergerak membantu Gaza. “Kami mengajak masyarakat, komunitas, hingga pelaku usaha untuk bersama-sama menggalang donasi. Tidak perlu menunggu kondisi sempurna untuk berbuat baik. Bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi rakyat Gaza,” katanya.
Arifin mendorong BAZNAS pusat dan daerah untuk terus menggelorakan kampanye solidaritas bagi Palestina di sekolah, masjid, hingga komunitas sosial. “Kolaborasi antara BAZNAS pusat dan daerah menjadi kunci. Dengan sinergi ini, bantuan dari masyarakat Indonesia dapat tersalurkan tepat sasaran kepada saudara-saudara kita di Gaza,” ujarnya.
BERITA28/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS RI Dorong Keterlibatan Pesantren dan UMKM Binaan Pasok Pangan Program MBG
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong pesantren dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan untuk terlibat aktif dalam rantai pasokan pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai upaya menggerakkan ekonomi umat, terutama bagi para mustahik dan pelaku usaha kecil.
Hal tersebut mengemuka dalam acara BAZNAS Development Forum (BDF) III, yang dibuka oleh Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si., di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Turut hadir sebagai narasumber Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., Ketua Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq KH. Setia Irawan, serta Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM., serta diikuti oleh perguruan tinggi, LAZ, BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota, serta para penerima manfaat BAZNAS.
Dalam sambutannya, Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si., mengatakan, titik temu antara zakat dan kebijakan MBG terletak pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan.
Menurutnya, program MBG merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat miskin, sejalan dengan misi BAZNAS dalam membantu kaum dhuafa dan fakir miskin.
“BAZNAS berkomitmen menjadikan para mustahik binaan serta pelaku UMKM dampingan program zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal yang sehat dan bergizi, mulai dari proses produksi bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat,” ujar Imdadun.
Lebih lanjut, ia menambahkan, BAZNAS juga berkomitmen memperluas kolaborasi dengan pesantren yang memiliki peran penting, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial.
“Undang-Undang yang membahas terkait Pesantren telah menetapkan tiga fungsi utama pesantren, yakni pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial. Karena itu, sangat relevan jika pesantren menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan MBG,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Badan Gizi Nasional, BAZNAS, dan Kementerian Agama dalam membentuk ekosistem pangan yang berkelanjutan, memperkuat ketahanan gizi nasional, serta menghadirkan model kemandirian pangan berbasis pesantren sebagai wujud nyata dari nilai-nilai Astacita.
Imdadun berharap, keterlibatan para mustahik dalam rantai pasok MBG dapat menggairahkan ekonomi umat. “Program MBG ini akan menggerakkan roda perekonomian nasional. Karena itu, sudah selayaknya para mustahik dampingan BAZNAS turut mengambil bagian dan memperoleh manfaat dari perputaran ekonomi yang digerakkan oleh program ini,” jelasnya..
“Melalui forum ini, BAZNAS ingin menegaskan perannya sebagai katalisator dan jembatan antara kebijakan nasional pemerintah dengan masyarakat bawah, khususnya mustahik, UMKM binaan, dan kalangan santri fakir miskin. Zakat tidak hanya menjadi instrumen pemenuhan kewajiban agama, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat dan bagian dari agenda pembangunan inklusif, termasuk program MBG ini,” tutur Imdadun.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., mengapresiasi kolaborasi antara BAZNAS dan pesantren dalam integrasi Program MBG.
“Dengan karakter pesantren yang fleksibel dan mudah bernegosiasi, kerja sama ini akan lebih efektif. Kami berharap BAZNAS terus memperkuat ekosistem ekonomi pesantren agar pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat kemandirian umat,” kata Amien.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM., menegaskan, pentingnya sinergi lintas lembaga, termasuk dengan BAZNAS, untuk memperkuat pelaksanaan program MBG.
“Kami juga membuka ruang kolaborasi bagi BAZNAS untuk terlibat dalam rantai pasok ini, terutama dalam pemberdayaan mustahik dan pelaku usaha kecil," ucap Nyoto.
Menurutnya, peran BAZNAS pada Program MBG sangat strategis, khususnya dalam memperkuat ekosistem gizi nasional berbasis umat. “BAZNAS diharapkan menjadi katalisator ekonomi umat dalam ekosistem MBG, melalui penyaluran zakat produktif, pemberdayaan UMKM, dan kolaborasi dengan pesantren. Sinergi ini akan menciptakan lingkaran kebaikan: anak-anak mendapat gizi layak, pondok pesantren dan UMKM binaan BAZNAS memiliki pasar berkelanjutan, dan zakat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” kata Nyoto.
BERITA28/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS Pesawaran Santunani Warga Legundi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pesawaran menyalurkan santunan pengobatan kepada Rasya M. Athaya, pasien asal Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada yang sedang dirawat di RSUD Abdul Muluk, Bandar Lampung, Ahad (26/10/2025). Hal ini sebagai tindak lanjut dari permohonan yang telah diajukan kepada BAZNAS Kabupaten Pesawaran. Santunan diserahkan langsung oleh Staf Bidang Pendistribusian, Sutikno kepada orang tua pasien.Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi para donatur yang telah menyalurkan donasi melalui BAZNAS Kabupaten Pesawaran.
BERITA26/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS Lampung Meneguhkan Komitmen 3A dengan Menggelar Pelaporan Finansial dan Pengisian IZN
BAZNAS Lampung akan Mengadakan Pelatihan Laporan Keuangan dan Pengisian IZN Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung mengumumkan komitmennya dalam membangun ketiga aspek penting, yaitu Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI (3A) bagi amil pimpinan dan pelaksana. Hal ini bertujuan agar mereka patuh pada kewajiban pelaporan keuangan dan pengisian Indeks Zakat Nasional (IZN). Ke depannya, BAZNAS Lampung akan menggelar pelatihan terkait hal ini pada tanggal 28-30 Agustus 2025 di Bandar Lampung. Iskandar Zulkarnain, Ketua BAZNAS Provinsi Lampung, menjelaskan bahwa acara tersebut akan menampilkan narasumber dari berbagai pihak mitra, seperti BAZNAS RI, Bappenas, KNEKS, serta Polda dan Kejati Provinsi Lampung.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memastikan pengelolaan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) sesuai dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, BAZNAS juga akan rutin menjalani audit keuangan dan syariah oleh pihak yang berwenang. Komitmen BAZNAS dalam memastikan kepatuhan pada prinsip syariah dan transparansi dalam pengelolaan zakat semakin diperkuat dengan melibatkan audit syariah sebagai bagian integral dari proses tersebut. Iskandar juga menekankan pentingnya audit untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, serta mencegah potensi pelanggaran hukum dan penyalahgunaan dana zakat.
Dalam upaya memberikan jaminan keamanan dan kepatuhan regulatif, BAZNAS Lampung juga melibatkan pihak Kepolisian Daerah dan Kejaksaan Tinggi Lampung. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BAZNAS dalam melayani umat dan turut serta dalam program pemberdayaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan. Selain itu, pelatihan ini juga akan memfokuskan pada transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan pada hukum. Pihak BAZNAS terus melakukan upaya sosialisasi dan literasi zakat untuk membantu masyarakat lebih memahami pentingnya zakat dan manfaatnya bagi penerima zakat.
BERITA26/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
Tasyakur Khataman Al-Qur’an dan Hari Santri Nasional 2025, BAZNAS Tegaskan Peran Zakat untuk Pendidikan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang dirangkaikan dengan tasyakur khataman 30 juz Al-Qur’an oleh para santri Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), Rabu (22/10/2025).
Acara ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV.
Bertempat di Kampus SCB, Bogor, Jawa Barat, acara dihadiri oleh Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI Farid Septian, S.Sos., M.Hum., Kepala Sekretaris dan Hukum PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Catur Heru Putranto, Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS Ahmad Kamaluddin Afif, S.Pi., M.M., Gr., serta para santri dan santriwati SCB.
Farid Septian menyampaikan apresiasi kepada 11 santri SCB yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Ia menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami (BAZNAS) mengucapkan tahniah kepada para santri yang telah khatam 30 juz. Kami berharap hafalan ini tidak hanya menjadi memori, tapi benar-benar diamalkan dalam akhlak dan perilaku. Semoga kita semua turut mendapat keberkahan dari capaian ini,” ujarnya.
Farid juga mengingatkan para santri agar tidak berhenti belajar dan terus mengembangkan diri setelah lulus dari SCB.
“Jangan puas hanya dengan hafalan. Teruslah menuntut ilmu dan memberi kontribusi bagi bangsa dan umat. Ingatlah bahwa kalian pernah merasakan manfaat dari zakat, infak, sedekah, atau CSR. Kelak, giliran kalian untuk memberi manfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS, Ahmad Kamaluddin Afif, menyampaikan bahwa SCB berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas yang setara dengan sekolah unggulan nasional, meskipun seluruh biaya pendidikan di sekolah ini ditanggung sepenuhnya oleh dana zakat.
“Santri SCB saat ini telah memasuki angkatan ke-9. Alhamdulillah, hingga angkatan ini, sudah lebih dari 100 santri yang berhasil menuntaskan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Ini semua berkat dukungan penuh BAZNAS RI dan para muzaki,” kata Kamaluddin.
Ia juga mengingatkan para santri akan pentingnya menjaga amanah zakat yang menjadi sumber pembiayaan pendidikan mereka.
“Saya selalu katakan kepada santri, dalam diri kalian mengalir darah zakat. DNA-nya zakat, denyut nadinya zakat. Maka jagalah amanah itu dengan menjadi pribadi yang berintegritas, berkarya, dan memberi manfaat bagi sesama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kamaluddin mendorong para santri untuk menjadi “Santri Paripurna” yang tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga memiliki kapasitas untuk berdaya dan berkarya di tengah masyarakat.
“Santri yang ideal adalah santri yang mengaji dan mengkaji, santri yang berdaya dan berkarya, serta tidak hanya salih secara personal, tapi juga muslih – mampu memperbaiki lingkungan di sekitarnya,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah turut memberikan dukungan berupa bantuan sarana pendidikan berupa laptop bagi santri SCB.
Catur Heru Putranto menyatakan bahwa pihaknya merasa bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di SCB.
“Kami berharap bantuan ini bisa mendukung proses pembelajaran digital para santri. Semoga kolaborasi antara Askrindo Syariah dan BAZNAS terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan berbasis zakat,” ucapnya.
Acara tasyakur dan peringatan Hari Santri Nasional 2025 ini menjadi momentum refleksi peran penting zakat dalam mendorong pendidikan berkualitas bagi generasi muda Indonesia. Melalui Sekolah Cendekia BAZNAS, BAZNAS RI terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan mustahik melalui pendidikan yang terintegrasi nilai-nilai Islam dan kompetensi masa depan.
BERITA23/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS RI Perkuat Pengelolaan Zakat Nasional Lewat Integrasi Fikih Klasik dan Kontemporer
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong penguatan sistem pengelolaan zakat nasional melalui integrasi fikih zakat klasik dan kontemporer. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan pengelolaan zakat di Indonesia tetap berpijak pada prinsip syariah sekaligus mampu beradaptasi dengan perubahan sosial dan ekonomi masyarakat modern.
Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH Achmad Sudrajat LC, MA, CFRM, saat menjadi narasumber dalam forum internasional bertajuk Sistem Zakat dalam Madzhab Malik: Dimensi Budaya dan Pembangunan di Tengah Tantangan Kontemporer yang digelar di Ain Defla, Aljazair, Selasa (21/10/2025).
Menurut Achmad Sudrajat, fikih zakat klasik seperti yang dikembangkan oleh Imam Syafi’i dan Imam Malik memuat prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman umat Islam, sementara fikih kontemporer membantu menyesuaikan prinsip-prinsip tersebut dengan kebutuhan dan perubahan zaman.
“Fikih klasik memberikan pijakan syar’i, sementara fikih kontemporer memberi ruang inovasi. Dengan keduanya, pengelolaan zakat bisa tetap sah secara agama tapi juga relevan dengan kondisi modern,” kata Achmad Sudrajat.
Ia menjelaskan, kajian fikih Imam Malik memiliki relevansi penting dalam konteks Indonesia yang mayoritas bermazhab Imam Syafi’i. Terdapat banyak titik temu antara kedua mazhab tersebut yang dapat memperkaya kebijakan dan praktik pengelolaan zakat di Indonesia secara kontekstual dan aplikatif.
Ia mencontohkan pandangan mazhab Imam Malik yang memperbolehkan pembayaran zakat sebelum genap satu tahun (haul) jika ada kemaslahatan. Prinsip ini sejalan dengan praktik zakat penghasilan di Indonesia yang bisa ditunaikan saat menerima pendapatan.
Achmad Sudrajat juga menyoroti perkembangan fatwa zakat kontemporer di Indonesia. Menurutnya, sejumlah keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti zakat profesi, zakat saham, zakat perusahaan, hingga zakat bagi pelaku ekonomi digital seperti youtuber dan selebgram, menunjukkan bahwa hukum Islam terus berkembang seiring dengan perubahan ekonomi dan teknologi.
"Banyak sumber penghasilan baru muncul mulai dari konten kreator, influencer, hingga pelaku ekonomi kreatif lainnya dan semua itu perlu diatur secara fikih agar zakatnya jelas dan sah. Dengan demikian, zakat bisa menjangkau sektor-sektor baru tanpa kehilangan esensi spiritual dan sosialnya,” ujar Achmad Sudrajat.
Menurut Achmad Sudrajat, integrasi antara fikih klasik dan kontemporer menjadi fondasi bagi modernisasi tata kelola zakat nasional. Melalui prinsip Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, BAZNAS berupaya memastikan bahwa pengelolaan zakat tidak hanya sah secara hukum Islam, tetapi juga sesuai peraturan negara dan memperkuat persaudaraan kebangsaan.
Lebih lanjut, Achmad Sudrajat menyebutkan, penguatan fikih zakat kontemporer juga mendukung program strategis BAZNAS seperti Rumah Sehat BAZNAS, Desa Zakat, Santripreneur, dan BAZNAS Microfinance, dan program BAZNAS lainnya. Program-program tersebut menjadi bentuk nyata penerapan maqashid syariah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan potensi zakat di Indonesia yang mencapai sekitar Rp327 triliun per tahun, pedoman fikih dari mazhab Imam Malik dan Imam Syafi’i, serta fatwa-fatwa kontemporer, diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan zakat mulai dari penghimpunan hingga pendistribusian,” ujar Achmad Sudrajat.
“fikih zakat klasik memberi arah, fikih zakat kontemporer memberi langkah. Bila keduanya berjalan seiring, zakat tidak hanya menjadi kewajiban individual, tetapi juga kekuatan besar dalam membangun kesejahteraan umat,” ujarnya.
BERITA22/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
Hari Santri Nasional 2025 BAZNAS Pesawaran salurkan santunan pendidikan untuk 1000 Santri
Pesawaran, 22 Oktober 2025 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pesawaran menyalurkan santunan pendidikan kepada 1.000 santri dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Penyaluran santunan ini dilaksanakan secara simbolis dalam upacara peringatan HSN yang digelar di Lapangan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Muawanah Desa Kota Jawa Kec. Way Khilau, Rabu (22/10/2025).
Upacara Hari Santri Nasional tersebut turut dihadiri oleh Bupati Pesawaran, Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran, pimpinan pondok pesantren, para santri, serta tokoh masyarakat.
Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran, Hi. A. Hamid S., S.H., M.M menyampaikan bahwa santunan pendidikan ini diberikan sebagai bentuk komitmen BAZNAS dalam mendukung kemajuan pendidikan santri di wilayah Pesawaran.
"Alhamdulillah, bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional ini, BAZNAS menyalurkan santunan pendidikan kepada 1.000 santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Pesawaran. Semoga bantuan ini bisa menjadi penyemangat bagi para santri untuk terus menuntut ilmu dan berkontribusi bagi bangsa", ujar Hi. A. Hamid S., S.H., M.M.
Santunan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan para santri di masing-masing pesantren.
Upacara berlangsung khidmat dan diwarnai semangat nasionalisme dan religiusitas. Acara ditutup dengan penyerahan simbolis santunan kepada perwakilan pimpinan pondok pesantren dan doa bersama untuk keselamatan bangsa.
BERITA22/10/2025 | Humas Baznas Pesawaran
BAZNAS Luncurkan Green Zakat Index, Dorong Zakat sebagai Instrumen Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Green Zakat Framework (GZF) dan Green Zakat Index (GZI), sebuah inovasi strategis untuk mengintegrasikan prinsip ekonomi hijau ke dalam seluruh aspek pengelolaan zakat.
Inovasi tersebut menjadi bahasan dalam Pengajian Selasa Pagi: Berbagi Ilmu Selasa (21/10/2025), yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, dengan tema “Urgensi dan Implementasi Indeks Green Zakat”.
Acara ini menghadirkan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital, Prof. Ir. H. Nadratuzzaman Hosen, MS., MEc., Ph.D dan narasumber Hidayaneu Farchatunnisa, ME, Peneliti Direktorat Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional BAZNAS RI, serta diikuti oleh amil BAZNAS RI dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) secara daring.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital, Prof. Ir. H. Nadratuzzaman Hosen, MS., MEc., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan pentingnya Green Zakat Framework dalam pengelolaan zakat yang berkeadilan, halalan thoyiban dan berprespektif ekologis. Sehingga BAZNAS menjadi pionir bagi pengembangan ekonomi hijau dan rujukan dunia internasional.
Dalam paparannya, Hidayaneu menjelaskan bahwa Green Zakat Index merupakan alat ukur komprehensif yang terdiri dari 4 dimensi utama Kelembagaan (24%), Pengumpulan (25%), Operasional (21%), dan Penyaluran (30%) dengan 29 variabel dan 9 indikator, termasuk Green Office, Sustainable Livelihood, Green Infrastructure, hingga Digital Fundraising.
"Green Zakat bukan sekadar tren, tapi respons nyata terhadap krisis lingkungan global yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Melalui GZI, kami ingin memastikan zakat tidak hanya mengentaskan kemiskinan, tapi juga menjaga bumi sebagai amanah dari Allah SWT,” ujar Hidayaneu.
Ia menekankan bahwa konsep hifdzul bi’ah (menjaga lingkungan) dalam perspektif Islam memiliki kedudukan setara dengan hifdz al-nafs (menjaga jiwa) dan hifdz al-mal (menjaga harta), sebagaimana dikemukakan oleh ulama kontemporer Yusuf al-Qaradhawi. Hal ini diperkuat oleh Fatwa MUI Nomor 001/MUNAS-IX/MUI/205 yang membolehkan penggunaan zakat untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi sebagai bagian dari upaya menjaga jiwa dan kemaslahatan umum
“Zakat bisa menjadi katalisator ekonomi hijau. Dana zakat tidak hanya menolong mustahik hari ini, tapi juga membangun ketahanan lingkungan untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Hidayaneu juga mengajak seluruh jajaran BAZNAS di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan self-assessment Green Zakat Index melalui dashboard digital yang telah disediakan. Hasil penilaian ini akan menjadi dasar evaluasi dan perbaikan tata kelola zakat berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Acara ditutup dengan harapan bahwa Green Zakat Index tidak hanya menjadi alat ukur, tetapi juga pendorong transformasi lembaga zakat menjadi Eco-Pioneer. pelopor praktik zakat yang ramah lingkungan, transparan, dan berdampak luas.
Dengan peluncuran GZI, BAZNAS menegaskan komitmennya untuk menjawab tantangan global melalui pendekatan lokal yang berakar pada nilai-nilai syariah, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan transisi menuju ekonomi hijau yang adil dan berkelanjutan.
BERITA21/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS RI Perkuat Sistem Pelaporan Zakat melalui SiMBA
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menyelenggarakan Kelas Hukum Volume VIII* dengan tema “Sistem Pelaporan Zakat Nasional melalui SiMBA”, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk memperkuat tata kelola zakat yang transparan, akuntabel, dan berbasis teknologi.
Kegiatan ini diselenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI, Senin (20/10/2025). Hadir Kolonel CAJ (Purn) Drs. Nur Chamdani (Pimpinan Bidang SDM, Keuangan & Hukum BAZNAS RI), narasumber Sugianto (Kepala Bagian Pelaporan Nasional BAZNAS RI), Mulya Dwi Harto (Kepala Biro Hukum dan Kelembagaan BAZNAS RI), Sarniti (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BAZNAS RI) dan diikuti oleh amil BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota se Indonesia.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum, Kol. CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani, membuka acara dengan menekankan pentingnya integrasi sistem informasi dalam pelaporan zakat.
“Pelaporan bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga wujud pertanggungjawaban moral kepada masyarakat. Dengan SiMBA, kita membangun ekosistem pengelolaan zakat yang terintegrasi, terukur, dan terverifikasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelaporan Nasional BAZNAS RI Sugianto mengulas secara mendalam Peraturan BAZNAS Nomor 1 Tahun 2023 tentang mekanisme pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
Dalam kesempatan ini, BAZNAS juga memaparkan struktur pelaporan berjenjang, mulai dari BAZNAS Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga tingkat nasional, serta kewajiban LAZ dalam menyampaikan laporan berkala yang telah diaudit.
Sugianto menambahkan, penerapan *
Sistem Manajemen Informasi Badan Amil Zakat Nasional (SiMBA) merupakan langkah strategis untuk mewujudkan tata kelola zakat yang modern dan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat serta Peraturan Pemerintah terkait.
“SiMBA bukan sekadar aplikasi, tapi tulang punggung akuntabilitas nasional zakat. Setiap transaksi harus tercatat, setiap laporan harus tepat waktu, dan setiap data harus akurat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sugianto menegaskan, tidak menyampaikan laporan atau menyampaikan laporan yang tidak lengkap, tidak akurat, atau terlambat dapat berujung pada sanksi administratif berupa peringatan tertulis hingga tiga tahap, dan pada akhirnya dapat dilaporkan ke Menteri Agama jika tidak ada perbaikan.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya audit syariah dan keuangan sebagai prasyarat pelaporan, serta kewajiban pelaporan kepada pemerintah daerah dan Menteri Agama sesuai tingkat kewenangan masing-masing lembaga.
“Transparansi zakat bukan pilihan, tapi keharusan. Dan SiMBA adalah alat yang memastikan kita semua berjalan di rel yang sama,” tutupnya.
Melalui Kelas Hukum Volume VIII ini, BAZNAS RI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas kelembagaan zakat di seluruh Indonesia, memastikan setiap rupiah zakat dikelola dengan amanah, dan membangun kepercayaan publik melalui sistem pelaporan yang andal dan terintegrasi.
BERITA21/10/2025 | Humas BAZNAS Pesawaran
BAZNAS Pesawaran Serahkan Bantuan Kemanusiaan di Gebang, Teluk Pandan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pesawaran menyerahkan santunan kemanusiaan kepada Sarah Fatmawati, penerima manfaat asal Dusun Kampung Baru, Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan pada Jumat, (17/10/2025). Bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pengajuan bantuan benah rumah yang telah diterima oleh BAZNAS Kabupaten Pesawaran sebelumnya.
Bantuan diserahkan secara langsung oleh Koordinator Tim Layanan Aktif BAZNAS Kabupaten Pesawaran, Ustadz Rohim, S.H.I., kepada Sarah Fatmawati untuk perbaikan rumah yang rusak akibat angin kencang.
“Alhamdulillah, terima kasih saya ucapkan kepada BAZNAS Pesawaran yang telah memberikan bantuan kepada saya. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk memperbaiki rumah saya,” Ujar Sarah.
Terima kasih kepada para dermawan atas segala donasi yang telah disalurkan melalui BAZNAS Kabupaten Pesawaran. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai dan membalas segala kebaikan Bapak/Ibu sekalian.
BAZNAS Kabupaten Pesawaran kembali mengajak para dermawan untuk bersama-sama memberikan uluran guna membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Donasi dapat disalurkan melalui:
BSI: 74.55.66.77.84
BNI: 12.10.83.84.13
Bank Lampung: 40.70.30.40.11.871
a.n. BAZNAS Kabupaten Pesawaran, atau secara daring melalui: kabpesawaran.baznas.go.id/sedekah.
BERITA20/10/2025 | Ahmad Fudloli

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
