Dok. BAZNAS
BAZNAS RI Bersama Gates Foundation Jajaki Kerja Sama Penanganan Stunting dan Pengentasan Kemiskinan
10/05/2025 | Humas BAZNAS PesawaranBadan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menjajaki kerja sama strategis dengan Gates Foundation untuk memperkuat upaya penanganan stunting dan penurunan angka kemiskinan ekstrem yang masih cukup tinggi di Indonesia.
Ada tiga pembahasan kerja sama BAZNAS RI dan Gates Foundation, yaitu kolaborasi dalam pengembangan keilmuan dan riset, pemberdayaan masyarakat melalui program pekerja sosial, serta implementasi program-program BAZNAS yang dapat disinergikan seperti pengentasan stunting dan pengurangan kemiskinan ekstrem.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dengan perwakilan Gates Foundation di Kantor BAZNAS RI, Jakarta, pada Jumat (9/5/2025). Turut Hadir Wakil ketua BAZNAS RI H Mo Mahdum, Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional KH Acmad Sudrajat Lc MA CFRM, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan CFRM, Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Deputi I H Arifin Purwakananta, Deputi II Dr. H. M Imdadun Rahmat, M.Si,. Kepala Biro Hukum dan Kelembagaan Bapak Mulya Dwi Harto, Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL Muhammad Hasbi Zaenal, serta jajaran lainnya.
Hadir dari Gates Foundation Mrs. Pippa Zainoeddin, Deputy Director, Strategy, Planning & Management untuk Philanthropic Partnership, the Gates Foundation., Mr. Kohfi Rashid, Konsultan Gates Foundation, Mr. Anthony Nelson, Konsultan Gates Foundation, Mrs. Fitri Yuliarti, Public Affairs Manager Inke & Maris Associates, Ufi, Lakpesdam NU.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan, kemiskinan ekstrem dan stunting merupakan dua tantangan utama yang saling berkaitan. Menurutnya, salah satu penyebab meningkatnya kemiskinan adalah praktik judi online dan pinjaman daring yang menjerat masyarakat miskin.
“Masyarakat miskin ingin membayar utang, mereka memakai caranya sendiri dengan berjudi, tapi sekaligus pinjaman online. Jadi mereka pinjam untuk judi, pada akhirnya tidak dapat apa-apa. Itu juga yang kemudian menyebabkan banyak orang bunuh diri,” ujar Kiai Noor.
Untuk memutus mata rantai tersebut, BAZNAS RI mengembangkan berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti Zmart, Zchicken, dan Santripreneur. Program Zmart memberikan dukungan modal dan pendampingan manajemen bagi pelaku usaha kecil.
Sementara Zchicken menyediakan produk makanan berkualitas dengan harga terjangkau, sementara Santripreneur membekali para santri dengan keterampilan kewirausahaan.
“Kami juga memiliki Kampung Zakat dan program-program lain yang menyentuh masyarakat miskin di Indonesia. Oleh karena itu, kami membutuhkan kerja sama tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Gates Foundation menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya BAZNAS RI dalam mengatasi stunting dan kemiskinan. Mereka memiliki program digital yang memberikan pendampingan kepada masyarakat miskin dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan perekonomian.
Ia menjelaskan, sejak 2009, Gates Foundation telah mengucurkan lebih dari $300 juta dalam bentuk hibah ke Indonesia, terutama untuk sektor kesehatan, sanitasi, nutrisi, inklusi keuangan, dan pertanian.
“Bill Gates juga berencana akan menyumbangkan 99 persen kekayaannya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Kita juga mengajak miliarder dunia untuk bergabung memberikan bantuan, saat ini ada lebih dari 200 miliarder yang telah bergabung, salah satunya dari Indonesia,” kata perwakilan Gates Foundation.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh BAZNAS RI sejalan dengan misi global Gates Foundation dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial kelompok rentan.
